Mahasiswa KKN-IK IAIN KUDUS di Desa Kebolampang melakukan Pendataan UMKM Kerajinan Anyaman Tas dari Plastik

  • Sep 27, 2021
  • kebolampang123
  • BERITA

Mahasiswa KKN-IK IAIN KUDUS di Desa Kebolampan melakukan Pendataan UMKM Kerajinan Anyaman Tas dari Plastik

Mahasiswa KKN-IK IAIN KUDUS di Desa Kebolampang melakukan Pendataan UMKM Kerajinan Anyaman Tas dari Plastik  

          Minggu, 26 September 2021 mahasiswa KKN-IK IAIN Kudus melakukan pendataan UMKM di Desa Kebolampang. Pendataan UMKM merupakan sebuah progam kerja wajib untuk Mahasiswa IAIN Kudus ketika menjalankan KKN-IK 2021.Tujuan di adakan pendataan ini merupakan pengabdian Mahasiswa IAIN Kudus kepada masyarakat di bidang perekonomian. Dengan adanya pendataan UMKM tersebut nantinya bisa di kembangkan lebih maju lagi.Sebelumnya untuk Desa kebolampang terdapat 2 Mahasiswa yaitu Refo Zunaedi dan Abdul Rohman yang dalam pelaksanaanya sudah berkoordinasi dengan kepala Desa dan perangkat Desa terkait pendataan UMKM.

‍          Dari rapat koordinasi mengenai UMKM. Bapak Teguh selaku Kepala Desa Kebolampang mengemukakan bahwa pendataan UMKM di Desa sedang mengalami pembaruan jadi langkah awal yang di lakukan mahasiswa yaitu mensurvey secara langsung kemudian mendatanya. 

          Salah satu hasil survey UMKM adalah Kerajinan anyaman tas, kerajinan anyaman tas dari plastik ini bisa menjadi penunjang bisnis dari rumah, terutama untuk ibu-ibu rumah tangga, walaupun kerajinan ini tergolong jadul atau sudah kalah dengan perkembangan zaman sekarang akan tetapi kerajinan tersebut bisa di sulap menjadi barang yang menarik dan cantik dan bernilai rupiah, khususnya anyaman tas. Di tangan ibu Karsi perempuan kreatif berasal dari Desa Kebolampang ini, yang awal bentuknya hanya berupa utasan tali yang bahannya dari plastik, bisa di anyam menjadi produk tas yang sangat bagus dan juga nilai jualnya lumayan untuk tambahan kebutuhan sehari-harinya.

Ibu Karsi menekuni usaha pembuatan anyaman tas ini selama kurang lebih satu tahun, ia menerangkan bahwa pembuatan anyaman tas ini tidaklah sulit, untuk pemula akan diajari dan ada pelatihannya sendiri mengenai proses pembuatan tas tersebut, lengkap beserta alat dan bahan sudah di sediakan. Untuk proses menganyam bila orang awam atau awal membuat biasanya di beri contoh gambar. Pembuatan anyaman tas ada beberapa ukuran yaitu ukuran besar dan ukuran kecil. Untuk yang besar ukuranya XXL dan yang kecil M. Harganya pun bervariasi mulai dari yang terkecil seharga Rp. 80.000 hingga yang paling besar berharga Rp. 140.000.

          Proses penjualanya dengan sistem ambil kalau sudah jadi, nantinya tas tersebut di kumpulkan di pengepul kemudian baru di ambil. Semakin banyak tas yang dapat di buat, maka semakin banyak juga penghasilan yang di dapat. Selanjutnya kendala yang dihadapi adalah masalah bahan, kalau bahan tiba dengan tepat waktu, maka pembuatan bisa menghasilkan banyak tas dan dengan hasil maksimal. Akan tetapi di masa pandemi seperti sekarang ini yang mana dalam proses penjualan mengalami penurunan, berimbas pada stok bahan yang semula banyak sekarang ini sedikit berkurang. Untuk harapan kedepannya, dari ibu Karsi ialah support dari pemerintah maupun pemerintah Desa dalam hal pemasaran sangat di harapkan agar usahanya semakin maju dan berkembang. Penulis : Refo Zunaedi dan Abdul Rohman